Melihat sejarah perkembangan teknologi, banyak diantara kita yang menganggap bahwa Artificial Intelligence (AI) merupakan sebuah produk yang kemunculannya baru-baru saja. Padahal, jika kita melihat secara historis, AI merupakan sebuah produk teknologi yang perkembangannya dimulai sejak tahun 1956. Lebih jauh dari itu, berkat AI yang semakin berkembang muncul berbagai inovasi di dunia teknologi, salah satunya adalah di sektor ekonomi yang penggunaannya sangat dekat dengan kita, seperti market place dan transportasi.

Terdapat beberapa model penggunaan teknologi AI dalam teknologi saat ini. Misal, dalam sektor start up transportasi seperti Gojek dan Grab, salah satunya digunakan sebagai autentifikasi. Pengemudi ojek online diminta unutk melakukan foto selfie terlebih dahulu sebelum menjemput calon penumpang. Hal tersebut berujuan agar meminimalisir terjadinya penyalahgunaan wewenang yang sering dilakukan oleh driver ojek online seperti sebelumnya.

Selanjutnya yaitu di sektor market place atau e-commerce. Terdapat beberapa bentuk penggunaan teknologi AI dalam konteks e-commerce. Dalam hal ini kita akan membahas tiga hal yang paling sering digunakan, yaitu chatbot, pemasaran, dan penjualan. Chatbot merupakan layanan dalam model perangkat lunak yang bertugas melayani komunikasi dengan pengunjung, secara objektif dan responsif untuk berkomunikasi.

Layanan ini memungkinkan pengunjung mendapat balasan dalam waktu cepat. Hal ini memberikan manfaat besar bagi perusahaan karena akan meningkatkan kenyamanan pelaggan. Jika dinilai dari utilitas, maka hal ini merupakan sebuah model investasi ramah budget atau murah. Kedua yaitu pemasaran. Berdasarkan sifat alamiah AI yang bersifat prediktif berdasarkan data, maka, AI dapat memprediksi penjualan dengan mempertimbangkan tren dan data historis.

Lebih jauh dari itu, AI mampu melakukan personalisasi penawaran pada pengunjung potensial. Hal tersbeut berjalan berdasarkan informasi tentang preferensi pengunjung. AI dapat merekomendasikan produk yang relevan dan sesuai dengan preverensi yang mereka miliki. Informasi tersebut bisa berasal berbagai hal, seperti data personal, demografi, histori pencarian, maupun yang lainnya.

Ketiga adalah melalui penggunaan dan pemanfaatan AI transaksi penjualan tidak hanya dapat dilakukan dalam lingkup lokal ataupun nasional saja. Namun hal tersebut dapat dikembangkan hingga melewati batas negara. Hal ini dicontohkan oleh Bukalapak yang pihaknya telah merancang berbagai program untuk memberikan manfaat bagi pelaku usaha yang tergabung dalam market place tersebut. Seperti salah satunya yaitu BukaGlobal, di mana para pelaku usaha dapat memanfaatkan platform tersebut untuk ekspansi pasar bagi pruduk yang mereka miliki ke pasar internasional.

Hingga saat ini platform BukaGlobal sudah dapat menjangkau hingga pasar Singapura, Malaysia, Hongkong, Taiwan, dan Brunei Darussalam. Berdasarkan fenomena tersebut, kita dapat melihat bahwa AI memberikan banyak manfaat kepada kita. Terlebih, berdasarkan catatan hasil survei yang dilakukan oleh perusahaan Arm.Ltd yang berjudul Global Artificial Intelligence Survey, menghasil poin penting sebagai berikut:

1. Sebanyak 61% responden mengatakan bahwa dengan adanya AI membuat dunia menjadi lebih baik, sebanyak 22% responden mengatakan AI akan membuat dunia lebih buruk, dan sebanyak 17% mengatakan AI tidak akan membuat adanya perubahan.

2. Sebanyak 47% responden lebih memilih melakukan pemeriksaan mata dengan menggunakan AI sebagai dokternya, lalu sisanya sebanyak 53% responden lebih memilih melakukan pemeriksaan mata dengan dokter manusia.

3. Sebanyak 55% responden percaya terhadap mobil yang dapat menyetir sendiri untuk waktu sekarang, lalu 70% responden percaya terhadap mobil yang dapat menyetir sendiri untuk waktu 10 tahun yang akan datang.