Data dari MIT Technology Review yang disponsori oleh Genesys menunjukan bahwa, 91% perusahaan 'ikonik' — perusahaan dengan tingkat customer experience (CX - pengalaman pelanggan) tertinggi dan brand recognition kelas dunia — menggunakan solusi AI (Kecerdasan Buatan) untuk meningkatkan kepuasan pelanggan mereka, dibandingkan 42% perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama secara keseluruhan.
Ada beberapa lingkup kerja yang dimiliki oleh AI, yaitu seperti penyelesaian masalah, perencanaan, pembelajaran dan pengenalan suara. Contoh AI dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti game, chatbot, asisten virtual pribadi seperti Siri dan Google Now, layanan film dan musik seperti Netflix dan Spotify, serta artificial intelligence yang berkaitan dengan prediksi pembelian.
Sebagai pelaku bisnis, tentu kepuasan pelanggan sangat diutamakan dan dapat menjadi tolak ukur perkembangan dan kesuksesan sebuah bisnis. Ada cukup banyak cara yang bisa pelaku bisnis lakukan untuk menjaga kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Chatbot merupakan fitur menanggapi pesan secara otomatis baik melalui audio maupun teks. Walaupun pesan dibalas dengan mesin secara otomatis, chatbot dirancang sedemikian rupa sehingga orang-orang akan merasa seolah-olah yang menjawab mereka adalah seorang manusia. Penggunaan chatbot ditujukan untuk mempermudah komunikasi perusahaan dengan konsumen. Chatbot juga dapat dengan mudah diintegrasikan ke platform instant messaging seperti Facebook Messenger, Line, Telegram dan Whatsapp.
Pelaku bisnis dengan customer servicenya tentu memerlukan waktu yang panjang untuk membalas pesan dan keluhan konsumen setiap harinya. Solusi menambah customer service malah akan menambah anggaran pengeluaran untuk gaji. Dalam hal ini, penggunaan chatbot dapat membantu pelaku bisnis menghemat waktu secara signifikan, dan mengurangi anggaran pengeluaran. Interaksi dengan konsumen dapat berjalan lebih cepat dan baik, sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen, dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan revenue.
Dalam meningkatkan kepuasan konsumen, pelaku bisnis kini tidak hanya menawarkan banyak beragam promo dan diskon. Namun juga menyediakan inovasi berupa fitur game yang menggunakan teknologi AI. Contohnya adalah Shopee, yang mengeluarkan games Goyang Shopee, Kuis Shopee, Shopee Potong, Shopee Lucky Prize, Shopee Live, dan Shopee Tangkap. Selain memanjakan konsumen dengan promo dan diskonnya, adanya game juga untuk memberikan pengalaman lebih dalam berbelanja, serta menjaga loyalitas konsumen terhadap Shopee.
Di era belanja digital, konsumen sangat berhati-hati dengan produk yang akan dibeli. Kesesuaian produk saat pemakaian menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk. Tak jarang, mesti sudah ada contoh foto penggunaan produk, tetap dapat mengecoh konsumen, dan seringkali produk yang dipesan tidak sesuai dengan foto produknya.
Namun tentunya tak ada masalah yang tak bisa dipecahkan teknologi sekarang ini. Penggunaan AI di industri E-Commerce Fashion dapat membantu konsumen bereksperimen, dan mencoba produk sebelum mereka membeli produk tersebut. Konsumen juga dapat memadukan gaya berpakaian yang cocok. AI akan mengenali gaya pakaian mana yang cocok untuk para konsumen, sehingga mengambil keputusan pembelian yang lebih cepat.
Berikut tadi adalah contoh penggunaan AI dalam meningkatkan kepuasan konsumen. Penggunaan AI sangat membantu para pelaku bisnis dalam meningkatkan kepuasan konsumen, serta dapat menjaga loyalitas konsumen. Salah satu perusahaan Indonesia yang menyediakan teknologi AI adalah Synnex Metrodata Indonesia. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai teknologi Everfocus AI Transportation Solution, Anda bisa klik di sini.
Pada saat mobil listrik belum begitu populer secara luas, Salah satu perusahaan otomotif berbasis di California, Tesla, sudah mulai merancang mobil listrik yang futuristik. Tujuh belas tahun berlalu sejak...
baca lebih lanjutMelihat sejarah perkembangan teknologi, banyak diantara kita yang menganggap bahwa Artificial Intelligence (AI) merupakan sebuah produk yang kemunculannya baru-baru saja. Padahal, jika kita melihat ...
baca lebih lanjut